Sabtu, 05 April 2014

TEORI YANG BERHUBUNGAN DENGAN MATERI METODE ILMIAH DAN SIKAP ILMIAH



PENGERTIAN METODE ILMIAH

Metode Ilmiah merupakan suatu cara sistematis yang digunakan oleh para ilmuwan untuk memecahkan masalah yang dihadapi. Metode ini menggunakan langkah-langkah yang sistematis, teratur dan terkontrol.

Pelaksanaan metode ilmiah ini melalui tahap-tahap berikut :


  1. Merumuskan masalah,
  2. Mengumpulkan keterangan,
  3. Merumuskan hipotesis,
  4. Menguji hipotesis dengan melakukan penelitian,
  5. Menganalisis hasil percobaan untuk menghasilkan kesimpulan,
  6. Penarikan kesimpulan,
  7. Menguji kesimpulan.



Tujuan Mempelajari Metode Ilmiah :



  1. Mengetahui tata cara penulisan ilmiah.
  2. Dapat menyusun fakta yang nyata dan data tersusun secara sistematis.
  3. Menambah wawasan dalam menggunakan teknik yang cepat dan tepat untuk digunakan dalam menyusun sebuah tulisan ilmiah.
  4. Mengetahui bahasa yang digunakan pada tulisan ilmiah yaitu bahasa baku.



Metode ilmiah biasanya di dasari oleh sikap ilmiah , sikap ilmiah adalah sikap ilmiah adalah sikap yang seharusnya dimiliki oleh seorang peneliti, untuk dapat melalui proses penelitian yang baik dan hasil yang baik pula.

Sikap-sikap ilmiah meliputi:


  1. Obyektif terhadap fakta. Obyektif artinya menyatakan segala sesuatu tidak dicampuri oleh perasaan senang atau tidak senang. Contoh: Seorang peneliti menemukan bukti pengukuran volume benda 0,0034 m3, maka ia harus mengatakan juga 0,0034m3, padahal seharusnya 0,005m3.
  2. Tidak tergesa-gesa mengambil kesimpulan bila belum cukup data yang mendukung kesimpulan itu. Contoh: Ketika seorang ilmuwan menemukan hasil pengamatan suatu burung mempuyai paruh yang panjang dan lancip, maka dia tidak segera mengatakan semua burung paruhnya panjang dan lancip, sebelum data-datanya cukup kuat mendukung kesimpulan tersebut.
  3. Berhati terbuka artinya bersedia menerima pandangan atau gagasan orang lain, walaupun gagasan tersebut bertentangan dengan penemuannya sendiri. Sementara itu, jika gagasan orang lain memiliki cukup data yang mendukung gagasan tersebut maka ilmuwan tersebut tidak ragu menolak temuannya sendiri.
  4. Tidak mencampuradukkan fakta dengan pendapat. Contoh: Tinggi batang kacang tanah di pot A pada umur lima (5) hari 2 cm, yang di pot B umur lima hari tingginya 6,5 cm. Orang lain mengatakan tanaman kacang tanah pada pot A terlambat pertumbuhannya, pernyataan orang ini merupakan pendapat bukan fakta.
  5. Bersikap hati-hati. Sikap hati-hati ini ditunjukkan oleh ilmuwan dalam bentuk cara kerja yang didasarkan pada sikap penuh pertimbangan, tidak ceroboh, selalu bekerja sesuai prosedur yang telah ditetapkan, termasuk di dalamnya sikap tidak cepat mengambil kesimpulan. Pengambilan kesimpulan dilakukan dengan penuh kehati-hatian berdasarkan fakta-fakta pendukung yang benar-benar akurat.
  6. Sikap ingin menyelidiki atau keingintahuan (couriosity) yang tinggi. Bagi seorang ilmuwan hal yang dianggap biasa oleh orang pada umumnya, hal itu merupakan hal penting dan layak untuk diselidiki.apabila menghadapi suatu masalah yang baru dikenalnya,maka ia beruasaha mengetahuinya; senang mengajukan pertanyaan tentang obyek dan peristiwa; kebiasaan menggunakan alat indera sebanyak mungkin untuk menyelidiki suatu masalah; memperlihatkan gairah dan kesungguhan dalam menyelesaikan eksprimen.
  7. Sikap menghargai karya orang lain, Tidak akan mengakui dan memandang karya orang lain sebagai karyanya, menerima kebenaran ilmiah walaupun ditemukan oleh orang atau bangsa lain.
  8. Sikap tekun, Tidak bosan mengadakan penyelidikan, bersedia mengulangi eksprimen yang hasilnya meragukan’ tidak akan berhenti melakukan kegiatan –kegiatan apabila belum selesai; terhadap hal-hal yang ingin diketahuinya ia berusaha bekerja dengan teliti.



Menurut S. Karim A. Karhami (2005) sikap ilmiah yang dikembangkan dalam sekolah.
  • Sikap Ingin Tahu : Siswa memiliki minat yang tinggi dalam mengajukan pertanyaan-pertanyaan.
  • Sikap luwes : Siswa mampu memahami konsep baru, pengalaman baru tanpa adanya kesulitan.
  • Sikap kritis : Siswa mengkaji kembali kegiatan yang sudah dilakukan.
  • Sikap jujur : Siswa mampu berbuat kejujuran terhadap dirinya sendiri dan orang banyak dalam menyelesaikan pengalaman barunya.

SUMBER :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar